Luluh Butuh Utuh

Mungkin dulu cuma angin lewat nyambi bercanda

Tapi ternyata betul bahwasanya tiap manusia

masing-masing unik dalam nada-nada

Beradu dalam jubah berpautan di panggung dunia

Syukur-syukur harmoni tapi bisa saja disonansi melodinya

Mungkin dulu cuma sepatah dua patah kata

yang selang-seling keluar dari mulut eyang pada cucunya

Tentang pilih teman hidup sebaik-baiknya

Ibarat cari rumah dan kerja yang benar disuka

yang kerap buat semangat pulang segera

tapi pun menggebu-gebu berkarya sama-sama

Mungkin dulu cuma masuk kuping kiri keluar kuping kanan belaka

Segala apa yang dibekali Papa Mama

Menyirami tunas yang tumbuh bersama doa

Tahu yang sungguh dimau dan punya cita-cita

serta jadi utuh adalah tanggung jawab utama

Prosesnya mandiri, bukan dari dan untuk siapa

Jauh sebelum membuka pintu untuk “dia”

yang ‘kan punya mimpi dan cerita lebih kurang sama

•••

Tertanda,

Rizky Budhy Aulia